Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin mengungkapkan Golkar belum mengambil keputusan terkait rencana Pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
"Masih menunggu perintah. Sementara Pak Ical (Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar) masih road show ke Jawa Barat," kata Nurul di Gedung DPR, Kamis 29 Maret 2012.
"Masih menunggu perintah. Sementara Pak Ical (Aburizal Bakrie, Ketua Umum Golkar) masih road show ke Jawa Barat," kata Nurul di Gedung DPR, Kamis 29 Maret 2012.
Hal senada juga dikatakan legislator dari Fraksi Golkar, Bambang Soesatyo. Menurutnya, mayoritas anggota Fraksi Partai Golkar dan kadernya tak setuju dengan rencana pemerintah itu.
"Karena itu diyakini akan menyengsarakan rakyat. Tidak sedikit yang mengkhawatirkan juga slogan 'suara Golkar suara rakyat' menjadi tidak bermakna dan upaya merebut hati rakyat melalui berbagai program dan kerja keras turun ke bawah akan sia-sia," kata Bambang.
Bambang juga mengatakan, secara institusi pun Golkar belum memutuskan untuk menyetujui atau menolak pencabutan Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN 2012.
"Karena itu diyakini akan menyengsarakan rakyat. Tidak sedikit yang mengkhawatirkan juga slogan 'suara Golkar suara rakyat' menjadi tidak bermakna dan upaya merebut hati rakyat melalui berbagai program dan kerja keras turun ke bawah akan sia-sia," kata Bambang.
Bambang juga mengatakan, secara institusi pun Golkar belum memutuskan untuk menyetujui atau menolak pencabutan Pasal 7 ayat 6 Undang-Undang APBN 2012.
Sementara anggota Komisi III dari Fraksi Golkar, Nudirman Munir mengatakan sikap Golkar sejauh ini bisa berubah dalam hitungan jam. Apalagi, hingga kini belum ada instruksi dari Ketua Umum Partai Golkar kepada kadernya di parlemen untuk menyetujui atau menolak kenaikan BBM.
Sikap partai Golkar, kata dia, masih meminta pemerintah untuk menjelaskan dan trasparan mengenai subsidi energi dan pemasukan pajak.
"Kita jam per jam masih meminta pemerintah transparan dalam hal ini. Itu yang menjadi pedoman," tegasnya.
Meski belum memastikan sikap, Nudirman mengaku partainya siap melakukan voting masalah BBM ini di Sidang Paripurna, Jumat, 30 Maret 2012. "Suara Golkar, suara rakyat."
"Kita jam per jam masih meminta pemerintah transparan dalam hal ini. Itu yang menjadi pedoman," tegasnya.
Meski belum memastikan sikap, Nudirman mengaku partainya siap melakukan voting masalah BBM ini di Sidang Paripurna, Jumat, 30 Maret 2012. "Suara Golkar, suara rakyat."