Tiga ekor gajah Sumatera ditemukan tewas di perkebunan kelapa sawit PTPN I di Desa Tualang Sawit, Kabupaten Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam. Mereka diduga diracun.
"Mereka diduga tewas setelah mengkonsumsi sabun batangan yang dibubuhi racun, yang kami temukan di dekat bangkai," kata Rabono Wiranata dari LSM setempat, Fakta, seperti dimuat AsiaOne.
Dugaan mereka diracun menyeruak karena tak ada bekas tusukan dan darah di tubuh hewan malang yang diperkirakan berusia 4 sampai 5 tahun tersebut. Bangkai mereka ditemukan terpisah, masing-masing berjarak sekitar 50 meter. Tanpa gading tersisa. Saksikan videonya di tautan ini.
Ini bukan kali pertamanya gajah mati akibat racun. Pertengahan Mei lalu, penduduk Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, juga menemukan bangkai seekor gajah Sumatera.
Saksi mata menyebut, gajah itu terlihat berjalan gontai, sebelum akhirnya rebah di dekat bibir sungai dekat kawasan perkebunan Gampong Pante Kuyuen, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya. Kondisi gajah jantan berusia 20 tahun itu sangat mengenaskan. Belalainya terpotong, gading hilang.
Gajah Sumatera sejatinya sangat istimewa. Habitat asli subspesies gajah Asia itu adalah Pulau Sumatera.
Kini, hewan asli Indonesia itu populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Mereka dibunuh karena dianggap sebagai hama yang merusak tanaman. Atau diburu untuk diambil gadingnya.
Hanya ada kurang dari 3.000 gajah Sumatera yang tersisa di alam liar, menurut the International Union for Conservation of Nature. Angkanya turun 50 persen dari tahun 1985.
Organisasi WWF telah mengubah status gajah Sumatera dari "langka" menjadi "sangat terancam" pada Januari lalu. Ancaman terbesar hewan itu adalah akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan bahan kertas.
"Mereka diduga tewas setelah mengkonsumsi sabun batangan yang dibubuhi racun, yang kami temukan di dekat bangkai," kata Rabono Wiranata dari LSM setempat, Fakta, seperti dimuat AsiaOne.
Dugaan mereka diracun menyeruak karena tak ada bekas tusukan dan darah di tubuh hewan malang yang diperkirakan berusia 4 sampai 5 tahun tersebut. Bangkai mereka ditemukan terpisah, masing-masing berjarak sekitar 50 meter. Tanpa gading tersisa. Saksikan videonya di tautan ini.
Ini bukan kali pertamanya gajah mati akibat racun. Pertengahan Mei lalu, penduduk Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya, juga menemukan bangkai seekor gajah Sumatera.
Saksi mata menyebut, gajah itu terlihat berjalan gontai, sebelum akhirnya rebah di dekat bibir sungai dekat kawasan perkebunan Gampong Pante Kuyuen, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya. Kondisi gajah jantan berusia 20 tahun itu sangat mengenaskan. Belalainya terpotong, gading hilang.
Gajah Sumatera sejatinya sangat istimewa. Habitat asli subspesies gajah Asia itu adalah Pulau Sumatera.
Kini, hewan asli Indonesia itu populasinya semakin menurun dan menjadi spesies yang sangat terancam. Mereka dibunuh karena dianggap sebagai hama yang merusak tanaman. Atau diburu untuk diambil gadingnya.
Hanya ada kurang dari 3.000 gajah Sumatera yang tersisa di alam liar, menurut the International Union for Conservation of Nature. Angkanya turun 50 persen dari tahun 1985.
Organisasi WWF telah mengubah status gajah Sumatera dari "langka" menjadi "sangat terancam" pada Januari lalu. Ancaman terbesar hewan itu adalah akibat ekspansi perkebunan kelapa sawit dan bahan kertas.