Polisi mengamankan dua pembunuh Reina, 20. Wanita asal Wonosobo, Jawa Tengah, itu ditemukan tewas bersimbah darah di rumah majikannya di Perumahan Perkici, Jurangmangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan.
Dua pelaku ternyata seorang satpam perumahan, Romlih (45) dan Danish (21) mahasiswa universitas ternama di Jakarta. Saat ini keduanya masih menjalani pemeriksaan di Polsek Metro Pondok Aren.
Di hadapan penyidik, pelaku mengakui telah menghabisi nyawa pembantu rumah tangga itu. Berdasarkan pemeriksaan, pembunuhan dilatarbelakangi keinginan Denish untuk melakukan hubungan seks dengan korban.
Romlih ditangkap di rumahnya di Kampung Pondok Belimbing, Jurangmangu Barat, Pondok Aren. Dari pengakuan Romlih, petugas kemudian membekuk Denish.
Kapolsek Metro Pondok Aren, Komisaris Pramono, menjelaskan pembunuhan berawal ketika Denish bertemu dengan Romlih, yang saat itu sedang patroli.
Di saat keduanya tengah berbincang, tiba-tiba Denish mengatakan jika ingin melakukan hubungan seksual. Mendengar itu, Romlih menyarankan agar Denish melampiaskan hasratnya ke Reina. Sebab Romlih mengetahui jika majikan korban bekerja malam hari.
Mahasiswa semester tiga jurusan seni itu langsung mengunjungi Reina. Sedangkan Romlih menunggu di depan rumah majikan korban. Dengan alasan bertamu, Denish mencoba merayu. Karena sudah tidak bisa menahan libidonya, Denish mencoba memperkosa Reina. Korban pun langsung berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan Reina, Romlih kemudian masuk ke rumah majikan korban. Bukannya menolong, dia justru ikut membantu Denish
menghabisi nyawa korban. "Pada saat Denish mencoba memperkosa, ternyata korban mencoba melawan sambil mengancam melaporkan ke polisi. Pelaku yang sudah panik langsung menghabisi nyawa korban," kata Pramono.
Usai membunuh Reina, keduanya melarikan diri. BlackBerry milik korban ikut dibawa dan dibuang di semak-semak tak jauh dari lokasi kejadian. Kedua pelaku mengaku pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Reina merupakan milik Denish. "Di saat bergelut dengan korban, Denish mengeluarkan pisau dari balik bajunya," ucapnya.
Pada saat ditangkap kedua pelaku membantah telah membunuh Reina. Namun, saksi mata sempat melihat keduanya berada di depan rumah majikan korban. "Dari semua keterangan yang kami peroleh dari saksi di lokasi kejadian, mereka melihat keduanya pada saat pembunuhan itu terjadi," ujar dia.
Reina ditemukan tewas pada 17 Mei 2012 lalu. Korban pertama kali ditemukan oleh majikannya yang saat itu baru bangun tidur. Majikan korban curiga lantaran dia tidak membuatkan kopi. Ketika dilihat di dalam kamar, korban tergeletak bersimbah darah dengan luka tusuk.
Romlih ditangkap di rumahnya di Kampung Pondok Belimbing, Jurangmangu Barat, Pondok Aren. Dari pengakuan Romlih, petugas kemudian membekuk Denish.
Kapolsek Metro Pondok Aren, Komisaris Pramono, menjelaskan pembunuhan berawal ketika Denish bertemu dengan Romlih, yang saat itu sedang patroli.
Di saat keduanya tengah berbincang, tiba-tiba Denish mengatakan jika ingin melakukan hubungan seksual. Mendengar itu, Romlih menyarankan agar Denish melampiaskan hasratnya ke Reina. Sebab Romlih mengetahui jika majikan korban bekerja malam hari.
Mahasiswa semester tiga jurusan seni itu langsung mengunjungi Reina. Sedangkan Romlih menunggu di depan rumah majikan korban. Dengan alasan bertamu, Denish mencoba merayu. Karena sudah tidak bisa menahan libidonya, Denish mencoba memperkosa Reina. Korban pun langsung berteriak minta tolong.
Mendengar teriakan Reina, Romlih kemudian masuk ke rumah majikan korban. Bukannya menolong, dia justru ikut membantu Denish
menghabisi nyawa korban. "Pada saat Denish mencoba memperkosa, ternyata korban mencoba melawan sambil mengancam melaporkan ke polisi. Pelaku yang sudah panik langsung menghabisi nyawa korban," kata Pramono.
Usai membunuh Reina, keduanya melarikan diri. BlackBerry milik korban ikut dibawa dan dibuang di semak-semak tak jauh dari lokasi kejadian. Kedua pelaku mengaku pisau yang digunakan untuk menghabisi nyawa Reina merupakan milik Denish. "Di saat bergelut dengan korban, Denish mengeluarkan pisau dari balik bajunya," ucapnya.
Pada saat ditangkap kedua pelaku membantah telah membunuh Reina. Namun, saksi mata sempat melihat keduanya berada di depan rumah majikan korban. "Dari semua keterangan yang kami peroleh dari saksi di lokasi kejadian, mereka melihat keduanya pada saat pembunuhan itu terjadi," ujar dia.
Reina ditemukan tewas pada 17 Mei 2012 lalu. Korban pertama kali ditemukan oleh majikannya yang saat itu baru bangun tidur. Majikan korban curiga lantaran dia tidak membuatkan kopi. Ketika dilihat di dalam kamar, korban tergeletak bersimbah darah dengan luka tusuk.