"Dari 8.888 TPS yang akan diamankan kita akan menurunkan 2/3 kekuatan Polri disana yaitu sebanyak 7.930 ribu orang yang akan melaksanakan pengamanan di TPS-TPS," kata Saud dalam konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 5 April 2012.
Polri juga akan menurunkan 728 orang masing-masing dari Brimob, reserse, intelijen serta petugas laboratorium forensik. Mereka sudah tiba sejak 15 dan 24 Maret yang lalu.
"Secara total kita telah siap untuk melaksanakan pengamanan di Aceh. Mudah-mudahan tidak ada hambatan lagi," jelasnya.
Tak hanya itu, untuk lebih menjamin keamanan, polisi akan mendapat bantuan tenaga dari anggota TNI sebanyak 1.749 orang. "Diharapkan dengan adanya kekuatan ini bisa mengamankan pelaksanaan pemilukada," katanya.
Saud mengemukakan salah satu alasan pengerahan personil sebanyak itu adalah karena Aceh selama ini dikenal sebagai daerah yang rawan dengan tindakan teror. Masih segar dalam ingatan penembakan membabi buta di beberapa daerah disana beberapa waktu yang lalu.
Sebelumnya, sejumlah pejabat dari Jakarta bersama para calon peserta Pemilukada Aceh telah melakukan deklarasi damai. Deklarasi damai dilakukan agar semua peserta Pemilukada bisa menghormati dan menjaga kedamaian di Aceh.
