Rabu, 02 Januari 2013

Keluarga Korban BMW Maut Sepakat Tak Menuntut

imageKunjungan Hatta Rajasa ke rumah duka salah satu korban BMW maut, Harun, tampaknya sangat berarti bagi keluarga yang ditinggalkan. Setelah kunjungan singkat Hatta ke rumah duka di kawasan Jembatan Besi, Selasa, 1 Januari 2013 tegah malam itu, keluarga bersikap berbeda.

Kalau sebelumnya mereka bersikeras agar sopir BMW maut yang notabene putra Hatta itu mendapat balasan setimpal, sekarang menjadi lebih ikhlas.
"Kami dari pihak yang mendapat musibah kecelakaan ini, berterima kasih atas kedatangan beliau. Untuk selanjutnya, kami serahkan pada beliau," ujar Ukar Supriyatna (41), kakak ipar dari Harun.

Ia menganggap peristiwa tabrakan antara BMW B 272 HR yang dikendarai M Rasyid Amrullah Rajasa ke Luxio F 1622 CY dan menewaskan dua korban jiwa itu, sebagai musibah yang sama-sama tak diinginkan kedua belah pihak. Karena itu, Ukar memilih mengikhlaskan kepergian sang kakak dan memaafkan pelakunya.
Ia bahkan tak berniat menuntut pengendara BMW maut itu, dan menyerahkan segalanya pada proses hukum yang berjalan. Ukar pun tak masalah jika sikapnya dianggap meringankan pelaku penabrakan.

"Intinya kami dari keluarga secara garis besar tidak menuntut, kami kembali pada hukum," tegasnya. Ia bahkan bersikukuh tak menuntut meski hasil akhir vonis hakim membebaskan M Rasyid.
"Bebasnya kan tergantung hukum. Tapi kemungkinan tuntutan itu tidak akan ada," katanya lagi, mantap.