Dua bencana berturut-turut melanda nusantara. Pertama, pada Jumat 17 Agustus 2012 pukul 22.00 WIB, dua hari menjelang perayaan Idul Fitri, banjir bandang menerjang Kecamatan Lauser, Aceh Tenggara, Nanggroe Aceh Darussalam.
Bencana tersebut mengakibatkan 6 orang meninggal dunia. Sementara, sejumlah bangunan rusak, termasuk 53 unit rumah yang rusak berat dan 11 jembatan putus.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, BNPB, BPBD Kabupaten Aceh Tenggara dan Dinas Sosial telah memberikan bantuan berupa makanan siap saji, pakaian, dan selimut. "Sebanyak 80 personel TNI dan Polri telah dikerahkan ke lokasi," kata dia, dalam rilis yang diterima VIVAnews, Sabtu 25 Juli 2012.
Dia menambahkan, alat berat juga telah dikirim ke lokasi untuk melakukan pembersihan sisa-sisa material yang rusak. "Untuk saat ini jalan yang menuju ke lokasi masih belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, karena masih digenangi oleh genangan lumpur yang cukup tinggi," kata dia.
Untuk mengatasi jalan yang tergenang, TNI telah membuat jembatan kayu atau papan, sebagai pengganti sementara jembatan yang rusak guna memperlancar kendaraan roda dua dan para pejalan kaki. "Tanggap darurat ditetapkan sampai 31 Agustus 2012," tambah dia.
Sutopo juga melaporkan perkembangan terbaru dampak gempa bumi 6,2 Ska
la Richter yang mengguncang Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu 18 Agustus 2012 pukul 16.41 WIB. "Korban jiwa sebanyak 5 orang meninggal, 27 orang luka berat, 67 orang luka ringan," kata dia.
Selain merenggut nyawa, lindu juga menyebabkan 527 rumah rusak berat, 311 rumah rusak sedang, 788 rumah rusak ringan.
elain melakukan validasi dan sinkronisasi data korban dan kerusakan, tim juga telah melakukan serah terima bantuan operasional TNI AD kepada BPBD Kabupaten Sigi dan diteruskan kepada Dandim. Selain itu, melaksanakan pemantauan dan pendampingan posko Kecamatan Tufa. "Dropping air dengan menggunakan 25 sepeda motor untuk Kecamatan Lindu sudah dilaksanakan," kata Sutopo, seraya menambahkan, tanggap darurat ditetapkan sampai 12 September 2012.